Senin, 13 Februari 2017

DRAF SURAT KEPADA PASANGAN ADIKKU.


Kudengar kau sedang dalam keadaan rumit dengan adikku. Adikku bilang kau pergi meninggalkannya tetapi tak benar benar pergi. Sejujurnya aku tak paham dengan ucapannnya tapi aku tak ingin bertanya kepadanya lebih detil karena aku tahu dia menjadi perempuan cengeng saat menyangkut tentangmu. Jadi, aku cerna ceritanya semampuku. Sebenarnya aku tidak terkejut akan hal tersebut, karena sejak awal pun aku sudah mengira kau pasti akan melakukannya kepada adikku.

Sebenarnya, sejak awal kalian bersama aku membencimu. Aku benci ketika kau merebut adikku dariku. Aku benci ketika adikku lebih bisa tertawa ketika bersamamu dan ia datang kepadaku hanya saat ia dan kau dalam masalah. Aku benci dengan senyuman yang ia tebar saat pertama ia datang menemuiku dan berubah menjadi tangis seketika saat ia bercerita tentangmu.

Aku tau adik perempuanku bukanlah perempuan yang mudah menaruh hatiya pada sembarang laki laki. Aku bahkan tak mengira bahwa ia akan sebegitu tulus mencintaimu.

Sebulan lalu ia datang kepadaku membawakan makanan kesukaanku, iya memang kami selalu berbagi makanan saat bertemu. Tak jarang aku menempuh jarak panjang hanya untuk membawakan ia makan, kau tahu bukan dia punya jadwal makan yang kacau? Tetapi aku senang sejak ia bersamamu ia jadi lebih sering makan, memesan jus alpukat(bukan kopi lagi) saat kami berkumpul. Katanya “aku mau gendut, pacarku bilang aku harus gendut” aku suka dia begitu. Aku suka senyumnya saat ia mengingatmu.

Kudengar kau pernah cemburu kepadaku? Dengarlah aku dan dia memang tidak dekat sejak kecil tapi kami memang saudara, ya meskipun bukan saudara yang dekat tapi dia tetap adikku, adik perempuanku satu satunya. Kami dekat sejak dia dan aku punya nasib yang sama iya kami sama sama kehilangan seorang ibu disaat kami belum benar-benar paham dunia dan isinya. Aku  tak punya saudara kandung sepertinya maka dari itu aku menganggapnya sangat dekat. Maaf jika aku membuatmu tidak nyaman saat aku dengannya. Tapi percayalah aku menjaganya, tidak membiarkan dia nakal, mendengarkan cerita ceritanya yang selalu tentangmu dan menenaangkan tangisnya saat dia bersedih karenamu.

Aku tidak pernah melihatnya menangis seperti saat ini saat merindukan seseorang kecuali ibunya dan kali ini aku melihatnya menangis hanya karena merindukanmu, kau punya posisi tersendiri di hatinya. Dia perempuan kuat yang menebar senyum palsu dan aku tak melihatnya saat dia denganmu, ia bahagia bersamamu dan mulai saat itu untuk pertama kalinya aku senang kepadamu, iya karena kau berhasil membuatnya bahagia.

Aku tidak tahu yang ada dipikiranmu saat ini hanya saja aku titip jaga adikku. Aku percaya kau memang orang baik seperti yang adikku ceritakan. Aku percaya kau pasti menyayanginya sampai saat ini. Meskipun  saat ini kalian sedang dalam kondisi tersulit. Jika pun kau masih bersikeras ingin meninggalkannya. Tinggalkanlah, aku akan menenangkan tangisnya. Menemani ia mendatangi laut hingga menjelang malam, minum kopi hingga pagi dan mengawasi ia bahwa ia tak akan ceroboh lagi. Tapi aku tak akan membiarkanmu kembali padanya saat kau telah memutuskan untuk meninggalkannya.





Kakak dari perempuanmu.