Kamu yang pernah
membawa kebahagiaan dihidupku. Jadi apa alasanku bisa membencimu? Karena kau
meninggalkanku? Aku tidak menyimpan benci atau dendam sedikitpun kepadamu
meskipun kau meninggalkanku.
Hanya saja yang
perlu kau pahami saat kau memutuskan untuk pergi jangan pernah lagi kembali
dihidupku. Tak perlu lagi kau mengusik kehidupanku. Aku akan baik tanpamu.
Bahagialah bersama yang hina pilihanmu.
Mungkin saja
sesekali rindu datang menghampiri kita suatu saat. Seperti 2hari lalu,
tiba-tiba saja aku membongkar semua barang-barang yang kau berikan padaku dulu.
Boneka kelinci pink yang tak pernah lagi kurawat sejak kau pergi, kuambil
kembali dan kuajak dia tidur bersamaku malam itu.
Malam berikutnya
aku masih membawa kelinci pemberianmu tidur bersamaku. Mungkin aku rindu
sadarku. Tidak bisa tidur sebab rindu pikirku. Tiba-tiba kau mengirimiku pesan
singkat. Aku berantakan seketika. Pikiranku kacau. Semuanya datang kembali.
Kenangan pahit itu kembali berlarian dalam kepalaku.
Mungkin saja
perasaan rindu itu datang menyerbu kita secara bersama. Bukan hanya aku yang
merindu malam itu. Hanya saja aku paham tak perlu lagi mengganggumu yang sudah
bersama seseorang yang hina. Tapi dirimu? kau mengangguku lagi. Aku tidak marah
tidak benci hanya saja seharusnya kau paham kau membuatku berantakan lagi malam
itu dengan adanya pesan singkat darimu.
Maafkan tentang
perkataan yang kubalaskan dalam pesan singkatmu malam itu. Kau masih paham
diriku bukan? Aku yang tidak mudah berubah. Aku yang sering membohongi diriku
sendiri. Yang sering mengucap kata melawan hatiku. Aku menyayangimu namun tak
pernah mengharapkan kau berada didekatku lagi. Cukuplah menjadi kenangan
kesayanganku, meski membuatku kacau berantakan tetapi tetaplah menjadi
kesayangan.
Tentang apa
kabarku jangan pernah kau tanyakan lagi. Itu urusanku dan jawabannya pun masih
sama. Jadi menjauhlah sejauh-jauhnya dari hidupku kau kesayangan~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar