Aku bisa memahamimu jika kau mencintai kekasihku.
Karena tidak salah jika mempunyai perasaan kepada seseorang yang sudah menjadi
milik orang lain. Karena cinta datang tanpa permisi tanpa diingini. Tak pernah
memandang siapa dia darimana asalnya seperti apa keluarganya bahkan tidak
peduli apakah yang kau cintai sudah menjadi milik orang lain atau belum.
Tapi satu hal yang perlu kau pahami. Kau adalah
orang baru yang hanya satu kali melihat wajah kekasihku. Belum sempat
bercakap-cakap belum saling mengenal. Apakah kau bisa menyebut perasaanmu
tersebut cinta? Mungkin kau hanya mengaguminya bukan mencintainya.
Harus kau pahami seseorang yang katamu kau cintai
tersebut sudah menjadi milikku. Sekali lagi aku tidak menyalahkan perasaanmu
jika kau mencintainya. Hanya saja semuanya menjadi salah ketika kau berniat
merebutnya dariku. Kau wanita begitupun diriku. Seharusnya kau memahami
perasaan seorang wanita yang kau rebut kekasihnya.
Aku memperbolehkan jika kau ingin mengenal kekasihku
lebih dalam. Meyakini perasaanmu apakah itu sebuah cinta? Mungkin saja suatu
hari kekasihku bisa mempunyai perasaan yang sama denganmu, mungkin. Tidak
seperti saat ini sungguh aku tak rela kau membuatnya seperti ini.
Kau bisa saja membuatnya mencintaimu hingga menggilaimu
seperti saat ini. Tetapi itu tidak sebuah cinta! Cinta murni datang dari dalam
hati. Bukan paksaan. Caramu membuatnya jatuh hati kepadamu itu curang. Sungguh
aku tidak merelakannya menjadi milikmu jika kau membuatnya mencintaimu dengan
cara seperti ini.